5 Cara Kucing Liar Bertahan Hidup di Jalanan

Kucing liar tidak memiliki kehidupan yang mapan layaknya kucing indoor. Di mana, kucing liar akan hidup secara mandiri untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bertarung, mempertahankan wilayah, berburu makanan hingga bersembunyi saat cuaca buruk, sudah jadi keseharian kucing liar. Menariknya, kucing liar selalu bisa bertahan hidup dengan kerasnya kondisi lingkungan yang ditempatinya. Lalu, bagaimana cara kucing liar bertahan hidup? Pemaparan lebih jelasnya, simak pembahasan di bawah ini.

1. Bergantung pada Insting Survivor

Kucing liar merupakan hewan karnivora yang terbiasa hidup secara mandiri di suatu wilayah. Artinya, sebagian besar hidup kucing dihabiskan dalam pergerakan individual (sendirian). Entah itu, saat mencari makan, berburu ataupun bersembunyi.

Kebiasaan inilah yang membuat kucing memiliki insting survivor. Bahkan beberapa peneliti perilaku hewan dari Lincoln University, Selandia Baru menyatakan bahwa kucing jauh lebih mandiri daripada anjing. Artinya, saat kucing hidup sendiri di suatu wilayah, kucing memiliki kemungkinan bertahan hidup jauh lebih tinggi daripada anjing. Kesimpulan ini menjurus pada sifat kucing yang punya kemandirian penuh dan insting survivor yang andal.

Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kucing bertahan hidup dengan cara mengikuti insting survivor yang diwariskan nenek moyangnya. Insting kucing akan menuntun kucing dalam mencari tempat bersarang, mencari air, berburu makanan, mencari perlindungan hingga bereproduksi.

Kucing dalam mode survivor tidak mengenal manusia sebagai makhluk pelindung. Mereka menganggap manusia sebagai hewan predator yang lebih besar darinya. Sehingga, kucing liar biasanya tidak mau disentuh ataupun didekati oleh manusia.

2. Mencari Tempat Bersarang yang Hangat dan Nyaman

Perubahan cuaca adalah salah satu ancaman mematikan bagi kucing liar. Terlebih saat terjadi hujan, badai, banjir hingga gempa bumi. Kucing bisa mati seketika jika mereka tidak bisa hidup secara mandiri.

Cara kucing liar bertahan hidup dari perubahan cuaca dengan mencari shelter (tempat berlindung). Shelter atau tempat bersarang kucing liar biasanya ada lebih dari satu. Bisa di atap rumah, terowongan, taman, gang sempit hingga rumah kosong tak berpenghuni.

Selama tempat tersebut dapat melindungi kucing liar dari ancaman kedinginan, angin, dan ancaman predator, that’s okay. Dan karena kucing liar sering bergerak secara senyap dan sendirian, kucing tidak khawatir berpindah-pindah tempat berlindung. It’s totally fine!

Dalam memilih tempat berlindung, kucing mengandalkan insting survivor dan kemampuan termoregulasi tubuhnya. Selama kucing merasa aman dan tubuh kucing merasa hangat, kucing liar akan menandai tempat tersebut sebagai sarang yang nyaman. Dan kelak, kucing liar akan sering mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar tidur siang ataupun bermalam di sana.

Catatan: Kucing liar sangat pilih-pilih dalam mencari tempat bersarang. Bahkan jika kucing liar merasa terusik sedikit saja akan kehadiran hewan lain, kucing liar pindah tempat. Hal ini adalah bentuk kemandirian dan cara bertahan hidup paling efektif dari kucing liar. Safety first!

3. Mencari Sumber Air yang Segar

Berbekal indra penciuman yang tajam, kucing liar bisa menemukan puluhan sumber air minum yang steril di lingkungannya. Kucing liar bisa minum dari air sungai, air kolam, air hujan hingga air ledeng. Dan bagi kucing liar, semua hal tersebut bukan masalah. Karena pasti di suatu tempat, ada sumber air yang bisa diakses.  

Kucing menggunakan insting bertahan hidupnya, untuk mendapatkan sumber-sumber air segar untuk mencukupi kebutuhannya. Karena tanpa air, kucing liar hanya bisa hidup sampai 1 minggu. Jadi, air merupakan sumber kehidupan utama bagi kucing liar.

Setelah menemukan lokasi sumber air, kucing liar biasanya menandai area tersebut. Dan setiap harinya, pada waktu tertentu, dia akan datang ke lokasi tersebut untuk minum. Apabila sumber air di satu titik habis, kucing liar akan segera mengakses sumber air lain yang telah ditandainya. Itulah insting kucing liar bertahan hidup di alam bebas.

4. Berburu Makanan

Setelah mendapatkan sumber air, kini hidup kucing liar sudah mulai tenang. Karena dia tidak akan mati kehausan dalam waktu seminggu ke depan. Namun, itu belum cukup. Kucing liar perlu mendapatkan makanan. Karena tanpa makan, kucing liar tidak memiliki tenaga untuk bertahan hidup. Kucing liar hanya bisa bertahan hidup tanpa makan dalam waktu 3-4 minggu saja.

Kucing liar biasanya berburu makanan dengan gaya predator karnivora. Kucing liar akan berburu tikus, kelinci, ayam, burung, serangga, ikan hingga ular. Intinya, kucing akan berubah menjadi predator sejati saat di alam liar.

Namun, pada kondisi alam yang serba terbatas, misalnya di perkotaan, kucing liar tidak bisa berburu dengan leluasa. Karena hewan yang menjadi sumber makanan kucing liar sudah diracun oleh manusia. Akibatnya, mau tidak mau kucing liar harus mencari sumber makanan kucing lain.

Persis, seperti yang kamu duga. Kucing liar rela mengais-ngais tempat sampah manusia untuk mencari makan. Bahkan ada kucing liar yang menyusup ke perumahan warga untuk mencuri lauk pauk. Ada juga kucing liar yang menyergap burung, kadal hingga ikan peliharaan manusia. Itu semua terjadi, karena keseimbangan rantai makanan di lingkungan mereka terganggu.

Dan untuk bertahan hidup, kucing liar harus kembali menjadi predator yang kejam dan tanpa rasa bersalah. Bahkan kucing liar tidak mengenal arti dari mencuri, merampok dan kegiatan merugikan manusia lainnya. Karena yang mereka lakukan hanyalah bertahan hidup dari kerasnya keadaan.

Untuk makan, kucing liar biasanya berburu makanan pada malam hari. Karena pada malam hari, hewan-hewan kecil keluar untuk mencari makan. Namun, pada kasus mengais makanan basi, kucing liar biasanya makan siang atau sore hari.

5. Mencari Majikan Baru yang Bisa Menjinakkannya

Cara kucing liar bertahan hidup yang terakhir adalah mencari majikan baru. Kucing liar sebenarnya bisa di bagi menjadi 3 golongan, di antaranya:

  1. Kucing socialized. Kucing socialized merupakan kucing rumahan yang mendadak menjadi kucing liar. Entah karena tersesat jalan pulang, dibuang pemiliknya hingga majikannya meninggal dunia sehingga tidak terawat. Kucing socialized masih memiliki kepercayaan kepada manusia. Jadi, kalau ada manusia yang memberinya makan, dia mau memakannya.
  2. Kucing semi-liar (Stray Cat). Kucing semi-liar merupakan kucing liar yang dulunya pernah diperlakukan baik oleh manusia. Artinya, kucing semi-liar mau menerima bantuan dari manusia. Bahkan kadang mereka mengeong minta makan dan minum dari kejauhan kepada manusia-manusia berhati malaikat.
  3. Kucing liar (Feral Cat). Kucing liar merupakan kucing yang dari kecil hidup liar di alam bebas. Belum pernah mendapatkan perlakuan baik dari manusia. Dan cenderung pernah mendapatkan perlakuan kasar seperti dilempari batu, dipukul hingga ditabrak. Akibat trauma tersebut, kucing liar hidup menjauh dari hiruk-pikuk manusia. Bergerak secara sembunyi-sembunyi dan mencari makan dengan cara berburu.

Dari ketiga golongan kucing tersebut, kucing socialized dan semi-liar masih memiliki ketergantungan terhadap manusia. Dan kucing liar merupakan kucing yang 100% bisa hidup mandiri tanpa majikan.

Karena ketergantungan terlalu tinggi pada manusia, kucing socialized dan kucing semi-liar sering kelaparan saat di jalanan. Karena mereka tidak memiliki keahlian untuk berburu makanan secara mandiri. Dan saat memasuki teritorial kucing liar, mereka selalu kalah bertarung.

Akibatnya, kucing socialized dan kucing semi-liar sering mencari majikan baru untuk bertahan hidup. Ya, minimal untuk mendapatkan tempat berlindung dan tempat minum. Karena kalau mereka berada di tempat tinggal manusia, tidak ada kucing liar yang berani mendatanginya.

Dengan asumsi tersebut, kucing socialized dan kucing semi-liar sering mencari majikan baru demi bertahan hidup. Tapi, proses mengadopsi kucing liar, tidak 100% berjalan mulus. Karena kucing liar juga sering jual mahal. Jadi, kamu perlu membangun relationship  dan menjinakkan kucing liar yang akan kamu adopsi terlebih dahulu.

Untuk menjinakkan kucing liar, kamu hanya butuh makanan enak, perlakuan sayang yang tulus dan kesabaran. Untuk detail implementasinya, silakan ikuti panduan cara menjinakkan kucing liar ini. Dengan melakukan tips-tips tersebut, kamu bisa menjinakkan kucing liar dengan mudah.

Akhir kata, itulah kelima cara kucing liar bertahan hidup di jalanan dan di alam bebas. Secara normal, kucing liar dan kucing jalanan dapat hidup sampai usia 6-8 tahun. Akan tetapi, banyak kucing liar mati di umur muda karena ditabrak, dibunuh dan diracun oleh manusia. Jadi, selain bertahan hidup dari lingkungan alam yang keras, kucing liar juga harus berhati-hati dengan beberapa oknum yang benci keberadaan kucing liar.

Add Comment